Harapan telah tiba

Wahai jiwaku,
jangan lah berputus-asa,
harapan telah datang.

Yang Maha Pengasih, harapan setiap jiwa,
telah tampil dari semesta tak-nampak.
Jangan lah berputus-asa,
walau Siti Maryam tak lagi genggam jemarimu,
cahaya yang menarik Isa ke langit telah tiba.
Jangan lah berputus-asa, wahai jiwaku,
walau pun gelap sumur-penjara-mu kini,
sang Raja yang membebaskan Yusuf telah datang.
Ya’qub telah membuka hijab uzlahnya.
Yusuf yang menyingkap hijab Zulaikha telah tiba.
Wahai engkau yang habiskan malam hingga fajar,
dalam rintihan, “Wahai Rabb;”
yang Maha Pengasih mendengar permohonanmu itu,
dan telah datang.
Wahai sakit,
yang telah menua bersamamu,
bergembira lah, obatmu telah tiba.
Wahai gerbang nan rapat terkunci, terbuka lah,
karena kunci telah datang.
Engkau yang telah berpuasa,
menahan diri dari Meja Perjamuan,
berbuka lah dengan gembira,
karena hari pertama pesta telah tiba.
Diam lah,
tetap lah diam;
karena dengan keagungan perintah “Kun !”
diamnya ketakjubanmu telah mengatasi
semua pembicaraan.
Jalaluddin Rummi.

Tinggalkan komentar